Saya rasa saya sangat mementingkan adap tetapi kadang-kadang saya pun tak beradap. Ok bukan kadang-kadang tetapi sangat selalu. Adap ni bukan setakat adap sopan aje tau. Yang tu semua pun tau. Ni adap dalam semua perkara harian. Saya akui saya masih terkial-kial dalam memastikan saya tau serta mengamalkan semua adap dengan betul.
Sebagai contoh, kita tengok yang paling senang dan selalu kita buat; makan. Saya tak malu nak mengaku yang adap makan saya masih lemah dan banyak yang perlu diperbaiki lagi. Macam senang tapi banyak yang tak dibuat. Entah-entah tak tau pun apa yang kena buat atau apa yang tak boleh dibuat. To be honest, selalu saya makan tanpa membaca doa dulu. Bismillah pun kadang-kadang lupa. Doa lepas makan lagi laaaa…..Tu baru yang asas. Yang lebih detail memang tak la kalau dah macam tu gayanya. Ish saya malu pada diri sendiri.
Lagi satu kalau baca doa berjemaah tu. Contohnya doa pagi sebelum mula kerja tu. Patutnya kenalah aminkan setiap yang ustaz doakan tapi hampeh. Kalau solat jemaah pun sama. Tadah aje tangan pastu last-last baru la nak amin sedangkan banyak tempat yang perlu diaminkan sebelum tu. Paling teruk, kadang-kadang terlalu absorbed dengan hal duniawi sampai tadah tangan sebelah aje sebab sebelah lagi dok taip-taip kat keyboard. Teruk kan.
Jadi sebagai peringatan kepada diri saya sendiri, lepas ni saya kena mulakan dengan memberi tumpuan kepada semua benda tak kira kecil mana sekalipun. Kalau dengar ceramah bukan main lagi salin note bagai tapi kalau berdoa tak pernah yang bagi tumpuan.
Sebagai penutup (cewah!), berikut saya paparkan adap makan-minum yang saya petik dari internet tadi. Sama-samalah kita amalkan ye.
ADAB MAKAN DAN MINUM
- Makan dan minum diniatkan untuk bertaqwa dan taat kepada Allah.
- Berlindung dari kelaparan
- Dilarang makan dan minum pada bejana emas dan perak.
- Berusaha mencari makanan yang halal.
- Membagi perut menjadi tiga bahagian; sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas.
- Tidak dianjurkan makan yang banyak.
- Tidak berlebihan dalam variasi makanan.
- Seorang muslim harus belajar adab-adab makan dan harus mengajarkannya kepada orang lain.
- Tidak memulai makan dan minum dalam sebuah majlis sementara di dalamnya terdapat orang yang lebih berhak melakukannya, baik karena lebih tua atau lebih mulia sebab perbuatan tersebut mengurangi nilai adab peribadinya.
- Dilarang makan sambil ittika’ (berbaring. Di antara bentuk berbaring tersebut adalah:
- Berbaring ke sebelah kiri.
- Duduk Bersila.
- Bertopang pada salah satu tangan dan makan dengan tangan yang lain.
- Bersandar pada sesuatu, seperti bantal atau hamparan di bawah tempat duduk.
- Mendahulukan makan dari shalat pada saat makanan sudah dihidangkan
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
- Dianjurkan berwudhu’ untuk makan jika seseorang dalam keadaan junub.
- Membaca بِسم الله pada permulaan makan tanpa menambahnya, sebab semua hadits shahih yang menyebutkan tentang basmallah saat makan tidak menyebutkan tambahan اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ sendainya seseorang menambah dengan ucapan اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ maka hal itu juga tidak mengapa, kemudian dia memuji Allah setelah makannya.
- Pada permulaan makan dia mengucapkan: بِسم الله dan jika lupa mengucapkannya, maka membaca: بِِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ (Dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir (makan) atau بِِسْمِ اللهِ فِي أَوَّلَِهُ وفِي َآخِرَِهُ
- Apabila makan secara bersama maka pujian kepada Allah diucapkan oleh setiap orang.
- Setelah selesai makan maka dia mengucapkan salah satu do’a yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
- Seseorang yang makan tanpa mengetahui jenis makanan yang dimakan; Nabi Muhammad SAW tidak memakan suatu makanan sampai beliau sendiri mengetahui jenis apakah yang dimakan tersebut.
- Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang menggunakan tangan kiri
- Tidak bertanya tentang asal makanan
- Dianjurkan menseragamkan makanan antara semua yang hadir.
- Dibolehkan mendahulukan sebahagian makanan kepada teman duduknya sebagai bentuk sifat lebih mengutamakan orang lain atas dirinya.
- Dibolehkan memberikan makan kepada orang yang meminta-minta dan kucing dengan syarat orang yang memberikan makanan tidak terganggu dengan tindakan tersebut.
- Manyantap makanan yang terdekat.
- Dianjurkan makan dari apa-apa yang ada di pinggir piring bukan dari atasnya (bahagian tengah makanan).
- Dianjurkan makan dengan menggunakan tiga jari dan menjilat tangan.
- Dianjurkan mengambil suapan yang terjatuh dan membersihkan apa-apa yang menempel lalu memakannya
- Tidak disyari’atkan mencium makanan.
- Beberapa tuntunan sunnah yang berhubungan dengan kurma:
- Berbuka puasa dengan kurma.
- Menjadikan kurma untuk makan sahur.
- Memakan kurma sebelum melaksanakan shalat ied.
- Dilarang makan dua kurma sekaligus, begitu juga apa-apa yang menjadi kebiasaan
- Meletakkan biji kurma pada jari telunjuk dan jari tengah kemudian membuangnya.
- Tidak memeriksanya kecuali jika kurma tersebut jelek
- Dimakruhkan menaruh biji kurma pada tempat yang sama dengan kurma
- Tahnik dengan menggunakan kurma, yaitu mengunyah sesuatu lalu menaruhnya pada mulut bayi untuk digosokkan pada mulutnya.
- Pada waktu pagi memakan tujuh biji kurma ajwa, agar terhindar dari racun dan sihir dengan izin Allah.
- Dianjurkan memakan makanan setelah hilang panasnya.
- Tidak menyebut nama bagi suatu makanan dengan sebutan yang tidak disukai.
- Dilarang mencela dan menghina makanan.
- Mengutamakan minum dengan cara duduk.
- Dimakruhkan bernafas dan meniup di dalam bejana (tempat minum)
- Dianjurkan bernafas (di luar bejana) tiga kali ketika seseorang sedang minum.
- Dilarang minum dari sebuah bejana yang pinggirnya terpecah.
- Dianjurkan bagi seorang yang minum susu untuk berdo’a dengan do’a yang datang dari Rasulullah SAW.
- Disunnahkan berkemumur setelah meminum susu.
- Dimakruhkan minum dari wadah tempat air secara langsung.
- Dianjurkan orang yang memberi minum adalah orang yang paling terakhir minum.
- Dianjurkan berbicara saat makan, untuk menyelisihi kebiasaan orang-orang ajam.
- Nabi Muhammad SAW terkadang memuji makanan.
- Apabila lalat terjatuh pada makanan atau minuman, tuntunan yang dikerjakan adalah menenggelamkan lalat tersebut dalam bejana lalu membuangnya.
- Dianjurkan makan secara bersama (dalam satu piring).
- Diharamkan duduk di hadapan hidangan minuman keras.
- Dimakruhkan mendahului kelompok (saat makan secara bersama).
- Dianjurkan membersihkan gigi dengan menyeling-nyelingi (lubang dan antara sudut-sudut gigi).
- Disunnahkan menghabiskan sisa makanan yang ada pada piring atau nampan tempat makan.
- Tidak makan di jalanan.
- Tidak melihat kepada wajah-wajah orang-orang yang sedang makan.
- Tidak berbicara dengan sesuatu yang menjijikkan atau mengundang ketawa orang yang sedang makan.
- Tidak memuntahkan sesuatu yang telah ditelan ke dalam tempat makanan, dan tidak pula mencium bau makanan.
- Dianjurkan mengecilkan suapan dan mengunyah dengan baik.
- Dan sebahagian orang mengelompokkan beberapa perilaku dan sikap yang buruk terhadap makanan:
- Al-Mutasyawif; orang yang merasakan lapar sebelum makanan dihidangkan, engkau tidak melihat orang seperti ini kecuali dirinya memperhatikan pintu sambil mengawasi setiap barang yang masuk, jangan-jangan dia adalah makanan.
- Al-Rasyaaf; orang yang sedang mengunyah suatu makanan pada mulutnya sampai menelannya habis, lalu suara saat menelan terdengar dihadapan teman-teman, sementara dirinya asyik menikmati makanan.
- Al-Naffadh; orang yang mengunyah suatu makanan pada mulutnya sambil tangannya mengibas makanan.
- Al-Qossam; orang yang makan sebagian suapan lalu sebagian lainnya dikembalikan pada makanan.
- Al-Murannikh; orang yang mencelupkan makanan pada sayuran, di mana dia tidak menelan makanan yang pertama sampai suapan yang kedua menjadi lembut.
- Al-Murasysyisy; orang yang mengambil daging ayam, sementara dia tidak berpengalaman padanya, akhirnya menjiprati teman-temanya.
- Al-Shabbag; orang yang memindahkan makanan dari suatu tempat ke tempat lain untuk mendinginkannya.
- Al-Munsyif; orang yang membersihkan tangannya dengan roti lalu dia memakan roti tersebut.
- Al-Naffakh; orang yang meniup makanan.
- Al-Muhandis; orang yang berkata kepada orang yang membuat makanan: letakkan ini di sini, ini di sini sehingga terkumpul di hadapannya apa-apa yang disukainya, didefinisikan juga dengan orang yang menggigit ujung makanan dengan giginya lalu mencampurnya dengan lauk
- Al-Khardaban; orang yang menarik rotinya terlebih dahulu karena khawatir akan diambil oleh orang lain, dia meletakkannya di sebelah kirinya sementara tangan kanannya lahap meraih makanan lain.
- Al-Mu’allaq; orang yang masih menggenggam makanan pada tangannya sebelum mengunyah habis makanan yang di mulutnya dan matanya melirik-lirik pada makanan yang lain.
- Apabila seseorang diundang untuk menghadiri suatu walimah maka janganlah kehadirannya tersebut diniatkan untuk sekadar makan saja.
- Memberikan buah yang pertama (pada awal musim buah-buahan) kepada orang yang paling kecil dari teman-teman yang menghadiri pertemuan.
Imam Ahmad rahihullah berkata: Apabila saat makan seseorang bisa mengumpulkan empat adab makan, maka dia telah sempurna: Apabila menyebut nama Allah pada awalnya, memuji Allah pada akhir makannya, ikut bersamanya tangan yang banyak dan makanan tersebut dari hal yang halal.
Wah banyaknya benda yang disuruh tapi tapi saya tak buat tapi banyak pula buat benda yang dilarang. Banyaknya sebab dah terbiasa. Ni dah tau kenalah ubah sikit-sikit. Insya Allah lama-lama terbiasalah kan. Adap makan ni bukan setakat nampak sopan tapi juga baik untuk menjaga kesihatan. Tak gitu?
p/s : All the point tu saya dah simplifiedkan. Kalau yang complete dengan hadis, doa dan sumber, sila click di sini ye. TQ!.
1 comment:
huhu. aku kekadang (macam selalu jugak la) pun menaip sambil sebelah tangan tadah doa. huhuhu
Post a Comment